Friday, June 8, 2007

A Girl's Loyalty

Aku barusan chatting sama kenalanku. Cewek. Gak pernah ketemu sih, cuma chatting through the net aja. Kebetulan dia kenal temen kuliahku dulu. Cewek juga. Mereka ketemu waktu nyari kerja dan katanya langsung nyambung karena punya nasib yang sama, yaitu punya cowok yang berada overseas.

Ini mengingatkanku waktu kuliah dulu. Mungkin 4-5 tahun yang lalu. Waktu itu, si cewek temen kuliahku ini mulai sering cerita ke anak-anak (aku dan temen-temen kuliah yang lain), bahwa dia punya kenalan seorang cowok dari somewhere in south america. Dia mengenalnya lewat internet, yang adalah sangat wajar saat itu soalnya itu adalah saat-saat euphoria internet. Banyak orang (termasuk aku) menghabiskan berjam-jam di warnet untuk chatting atau sekedar browsing aja. Bahkan aku pernah menghabiskan sekitar 5 jam untuk sekedar chatting! Namanya juga euphoria.
Apalagi temenku itu kerja part-time di warnet, jadi dia punya banyak waktu untuk in contact dengan temen cowoknya itu.

Sekian waktu berlalu. Temen kuliahku itu masih sering cerita tentang hubungannya dengan temen online-nya itu. Tapi, bukan lagi kata "teman" yang dipake, melainkan "pacar". Yeap! Dia cerita ke anak-anak kalo akhirnya mereka pacaran.

Jujur nih yaaaa....mohon yang bersangkutan jangan marah. Yang aku pikir saat itu adalah, "get real,girl!!pacaran lewat internet?!you're dreaming!and if you're not, it won't last a month!".
Well, gitu deh kira-kira pikiranku saat itu. Bukan bermaksud mencela atau menghakimi atau apapun sih. Cuma mungkin skeptis aja. Sebenarnya yang paling ngebuat aku gak habis pikir adalah ini...pacaran berarti menjalin komitmen, berkomitmen berarti harus ada rasa percaya..."How the hell can you trust someone that you have never met?!not even once!". Yang selama ini bisa dilihat cuma ketikannnya lewat monitor komputer. Gak masuk akal buatku. At all!! Aku nggak memungkiri bahwa pendapatku ini mungkin dipicu karena kondisiku sendiri. Aku aja setengah mati berusaha mempertahankan hubungan yang kumiliki saat itu. Padahal kami tinggal sekota! Aku yang tinggal sekota aja pusing, masa dia berani menjalani hubungan dengan orang yang sama sekali belum pernah ketemu? Itu yang gak masuk akal.

Well...time went on. Ada satu lagi temenku cewek yang mengalami hal yang sama. Kali ini pacarnya adalah orang amerika. Pendapatku juga sama, agak-agak skeptis gitu. Tapi terus si amerika ini mulai ngirimi temenku itu barang2. Ada jaket, kamera digital, dan yang aku ingat terakhir adalah sebuah laptop dan uang beberapa juta rupiah! Gila! Well, dengan sedikit memanfaatkan keadaan, aku bahkan pernah nitip dibeliin cerutu sama dia lewat temenku itu. Mumpung! Lumayanlah...I finally smoked some real american cigars!! Tapi kebingungan baru malandaku. Apa yang dipikirin si cowok ini sih?! Ngasih barang-barang dan uang ke seorang cewek yang cuma ketemu lewat internet. Yah, mungkin juga pernah telepon sekali-dua kali. But that's it! Is he crazy or what?! Aku masih menganggap itu semua gak masuk akal. Masa bisa sih kita percaya sama orang yang kita sama sekali belum pernah ketemu?

Tapi, lalu aku mulai berpikir. Mungkin aja bisa. Mungkin aja kita bisa percaya sama orang yang kita belum pernah ketemu. Kalo memang iya, it's a new thing for me. Time to learn, boy! Kembali ke temenku cewek yang pertama tadi. Masih ada ganjalan di hati dan pikiranku. Masa dia gak takut kalo cowoknya itu ternyata gak serius atau cuma mainin dia aja. After all, with someone you have never met, you can play her or him whatever you want, right? Tapi ternyata kayaknya temenku itu gak peduli, atau gak kepikiran. Kayaknya dia manteb-manteb aja. Dan yang paling mengherankan sekaligus menakjubkan adalah...she deeply loyal!!! Paling tidak itu yang aku tahu. Gak pernah seneng sama cowok laen. The only boy she had ever talked about seriously is the one overseas, the cyber boy. Amazing.

Somethin crossed my mind just now. When a woman has committed herself to something or someone, it is as solid as a mountain. You can't buy a woman's loyalty once she's committed. Yang harus dilakukan cewek adalah mencari seseorang atau sesuatu yang TEPAT dimana komitmen mereka bisa benar-benar solid. Kira-kira gitu deh.

Beberapa waktu yang lalu pacar temenku cewek yang pertama tadi datang ke Indonesia untuk, tentu saja mengunjungi temenku. Oh iya, si cowok itu dari Bolivia. Hmmmm....semua kekhawatiran dan keraguanku sama sekali gak terbukti. Buat apa dia jauh-jauh dari Bolivia ke Indonesia kalo dia gak serius sama temenku itu? Bahkan berita terakhir langsung dari temenku sendiri, mereka akan menikah tahun depan. Nice. I guess she has to live in Bolivia then. That's okay I guess.

Well, let's hope that they will have a wonderful ever-lasting marriage.

4 comments:

novy said...

life is a mystery.. u dont know how , when , where youll find ur soulmate.. thx for the IT inventions to make it just easier hahhahah..

nothing is impossible, ndung.

Nining Sutrisnaningsih said...

Kalo mo dibilang loyal kie emang loyal.. but actually.. i think this way.. if i dont want him to cheat on me.. i must not cheat on him.... and another thought... if a bad thing happend to our relation ship.. i wont blame my self... cus i have done my best.. ngono ndung...

Galuh Irawati said...

well... jodoh itu udh ditentukan dr atas.. cara ketemunya gimana kita ga pernah tau.. berawal dr iseng ketemu di internet, trus seperti pepatah jawa bilang "witing tresnoo jalaran soko kulino...." jd ketergantungan deh tiap hari...tumbuhlah benih2 cinta... hehehe and my story not completely the same with ur friend...he's from surabaya, n he's my sister"s friend...

Unknown said...

akyu juga loyal lho ndung!!